DIALECTIKA OF NATURE
oleh
Friedrich Engels
Hanya ilmu alam modern yang
telah mencapai suatu perkembangan menyeluruh, sistematik, ilmiah, jika
dibandingkan dengan intuisi-intuisi filosofikal-alam yang jenius dari zaman
kuno dan penemuan-penemuan bangsa Arab yang luar-biasa penting namun sporadik,
yang sebagian besarnya lenyap tanpa hasil-hasil--ilmu alam modern ini berasal
dari, seperti semua sejarah zaman akhir-akhir ini, dari zaman perkasa yang oleh
orang-orang Jerman disebut Reformasi sesudah malapetaka nasional yang
menimpa Jerman pada waktu itu, dan yang disebut Renaisans oleh orang
Perancis dan Cinquecento (secara harfiah berarti yang limaratus,
yaitu abad ke enam-belas) oleh orang-orang Italia, walaupun tidak satupun dari
nama-nama itu dapat secara sepenuhnya melukiskannya. Itulah zaman yang lahir
pada paroh pertama abad ke lima-belas. Golongan kerajaan, dengan dukungan kaum
warga kota-kota, mematahkan kekuasaan bangsawan feodal dan mendirikan
monarki-monarki besar, yang pada pokoknya berdasarkan kebangsaan, yang di
dalamnya bangsa-bangsa Eropa modern dan masyarakat burjuis modern berkembang;
dan sementara kaum warga dan kaum ningrat saling bergulat satu sama lain,
perang tani di Jerman secara nubuat meramalkan perjuangan-perjuangan klas
masa-depan, yang tidak hanya mengangkat kaum tani yang memberontak itu ke atas
pentas-yang tidak merupakan hal baru lagi--melainkan, di belakang mereka,
permulaan-permulaan dari proletariat modern, dengan bendera merah di tangan dan
tuntutan pemilikan bersama atas bibir-bir mereka. Di dalam manuskrip-manuskrip
yang diselamatkan dari keruntuhan Bisantium, pada patung-patung kuno yang
digali dari reruntuhan Roma, suatu dunia baru telah terungkap bagi Barat yang
terpukau, yaitu dunia Yunani kuno; roh-roh Abad Pertengahan lenyap dihadapan
bentuk-bentuknya yang gemilang; Italia bangkit pada suatu pemegaran seni yang
tak-terbayangkan, yang tampak seperti suatu pencerminan kekunoan klasik yang
tidak pernah dicapai lagi di kemudian hari. Di Italia, Perancis dan Jerman
lahir suatu kesusasteraan baru, kesusasteraan modern pertama, yang tidak lama
kemudian disusul olleh zaman-zaman klasik kesusasteraan Inggris dan Spanyol.
Batas orbis terrarum (=bulatan negeri-negeri, sebuah istilah yang
dipakai orang Romawi kuno untuk bumi) telah ditembus; baru sekarang dunia
benar-benar diketemukan dan landasan diletakkan bagi perdagangan dunia dan
peralihan dari kerajinan tangan pada manufaktur, yang pada gilirannya merupakan
titik-awal bagi industri modern berskala besar. Kediktatoran spiritual Gereja
telah pecah berantakan; ia secara langsung dibuang oleh mayoritas bangsa-bangsa
germanik, yang memeluk Protestantisme, sedangkan di kalangan orang-orang Latin,
suatu semangat pikiran bebas yang ceria, yang diambil-alih dari orang-orang
Arab dan dipupuk oleh filosofi Junani yang baru ditemukan kembali, semakin
berakar dan mempersiapkan jalan bagi materialisme abad ke delapan-belas.
Revolusi progresif terbesar yang
hingga saat itu pernah dialami oleh umat-manusia, suatu zaman yang menuntut
raksasa-raksasa dan melahirkan raksasa-raksasa-- raksasa-raksasa dalam
kemampuan berpikir, kemauan dan nafsu, dan watak, dalam keuniversalan dan
pengetahuan. Orang-orang yang membentuk kekuasaan burjuasi modern memiliki
segala-galanya kecuali keterbatasan burjuis. Sebaliknya, sifat petualangan
zaman itu hingga batas-batas tertentu mengilhami mereka. Hampir tidak ada tokoh
penting yang hidup pada zaman itu yang tidak berlanglang-buana amat luasnya,
yang tidak menguasai empat atau lima bahasa, yang tidak cemerlang dalam sejumlah
bidang. Leonardo da Vinci bukan saja seorang pelukis besar, tetapi juga seorang
ahli matematika, mekanika dan insinyur besar, dan kepadanyalah berbagai-bagai
cabang ilmu fisika berhutang penemuan-penemuan yang amat penting; Albrecht
Durer seorang pelukis, pemahat, pematung, arsitek, dan menambahkan penemuan
baru suatu sistem perbentengan yang mewudjudkan banyak ide-ide yang lama
kemudian dilanjutkan lagi oleh Montalembert dan oleh ilmu-pengetahuan Jerman
modern mengenai perbentengan. Machiavelli adalah seorang negarawan, sejarahwan,
penyair dan juga pengarang militer terkemuka pertama dari zaman modern. Luther
tidak saja membersihkan kandang Augeas dari Gereja, tetapi juga kandang bahasa
Jerman; ia menciptakan prosa Jerman modern dan menggubah teks dan melodi himne
kemenangan yang menjadi Marseillaise abad ke enam-belas. Karena
pahlawan-pahlawan zaman itu masih belum diperhambakan pada pembagian kerja,
yang akibat-akibat pengekangannya, dengan hasil kesatu-segian (keterbatasan
dalam pengetahuan), begitu sering kita lihat pada penerus-penerus mereka. Namun
yang teristimewa karakteristik pada mereka itu ialah bahwa mereka hampir
semuanya menjalani kehidupan-kehidupan dan aktivitas-aktivitas mereka di
tengah-tengah gerakan-gerakan sezaman, dalam perjuangan-praktikal; mereka
berpihak dan bergabung dalam perjuangan itu, yang seorang dengan berbicara dan
menulis, yang lainnya dengan pedang, dan banyak dari mereka melakukan
kedua-duanya. Dari situlah keutuhan dan kekuatan watak menjadikan mereka itu
manusia-manusia lengkap. Orang-orang ruangan baca merupakan pengecualian:
menjadi orang dari peringkat kedua atau ketiga ataupun filistin-filistin yang
terlalu berhati-hati untuk ikut melibatkan diri mereka.
Pada waktu itu ilmu alam juga
bergerak di tengah-tengah revolusi umum dan sendirinya sepenuhnya revolusioner;
karena harus berjuang untuk dan merebut hak hidupnya. Berdampingan dengan
orang- orang besar Italia yang melahirkan filosofi modern, ia menyerahkan
suhada-suhadanya pada tiang pembakaran dan penjara-penjara Inkuisisi.
Dan sungguh karakteristik bahwa kaum Protestan bahkan melebihi kaum Katolik
dalam penghambatan dan penganiayaan penyelidikan bebas mengenai alam. Calvin
membakar Servetus ketika yang tersebut belakangan itu nyaris menemukan jalan
peredaran darah, dan Servetus itu dibiarkan terpanggang hidup-hidup selama dua
jam; bagi Inkuisisi setidak-tidaknya telah dicukupkanlah dengan cuma membakar
Giodano Bruno hingga mati.
Tindakan revolusioner ilmu alam
yang menyatakan kebebasan dirinya dan, yang diulangi dengan pembakaran Dekrit
papal (dekrit tahta suci - paus) adalah penerbitan karya abadi dengan mana
Copernikus, walaupun dengan takut-takut dan boleh dikata hanya dari ranjang
sekaratnya, menantang otoritas kegerejaan dalam masalah-masalah alam. Emansipasi
ilmu alam dari teologi berasal-mula dari masa itu, sekalipun perselisihan dan
penyelesaian akhir mengenai tuntutan-tuntutan (klaim) tertentu secara
timbal-balik masih berlarut-larut hingga zaman kita sekarang dan dalam pikiran
masih jauh daripada tuntas. Namun, sejak waktu itu, perkembangan ilmu-ilmu
pengetahuan berlanjut dengan langkah-langkah raksasa, dan, dapat dikatakan,
menjadi semakin kuat dalam proporsi pangkat-dua jaraknya dari titik
berangkatnya. Seakan-akan pada dunia mesti dibuktikan bahwa untuk selanjutnya
maka hukum gerak yang berlaku bagi produkt tertinggi materi organik, yaitu
pikiran manusia, adalah
berlawanan dengan hukum gerak yang berlaku bagi zat inorganik.
Pekerjaan utama pada periode
pertama ilmu alam yang kini terbuka ialah menguasai material yang seketika
berada di depan mata. Di kebanyakan bidang suatu permulaan harus dilakukan dari
yang paling awal. Zaman kuno telah mewariskan sistem solar Euclid dan
Ptolemaic; orang-orang Arab telah meninggalkan notasi desimal, dasar-dasar aljabar,
bilangan-bilangan modern, dan alkimia; Abad-abad Pertengahan Kristiani tidak
meninggalkan apapun. Dengan sendirinya, dalam keadaan ini ilmu pengetahuan alam
yang paling elementer, mekanika mengenai benda-benda bumi dan angkasa,
menduduki tempat pertama, dan menyertainya --sebagai dayang-dayangnya--penemuan
dan penyempurnaan metode-metode matematikal. Karya-karya besar telah dihasilkan
di sini. Pada akhir periode itu, dikarakterisasi oleh Newton dan Linnaeus, kita
dapati cabang-cabang ilmu ini mencapai suatu kesudahan tertentu. Ciri-ciri
dasar metode-metode matematikal yang paling hakiki telah ditegakkan: geometri
analitikal terutama oleh Descartes, logaritma oleh Napier, dan
perhitungan-perhitungan diferensial dan integral oleh Leibniz dan barangkali juga
Newton. Keadaan itu berlaku juga bagi mekanika benda-benda padat, yang
hukum-hukum utamanya telah dibikin jelas untuk selamanya. Akhirnya, dalam
astonomi sistem matahari, Kepler menemukan hukum-hukum gerak planeter dan
Newton merumuskan itu dari sudut pandangan hukum-hukum umum mengenai gerak
materi. Cabang-cabang ilmu alam lainnya masih jauh daripada sampai pada bahkan
kesimpulan pendahuluan ini. Baru pada akhir periode itu mekanika mengenai
benda-benda cair dan gas mendapatkan perlakuan lebih lanjut. [Torriceli dalam
hubungan dengan pengaturan aliran-aliran pegunungan Alpine]. Ilmu fisika
sendiri masih belum melampaui awal-awal permulaannya, kecuali dalam hal optika,
yang memperoleh kemajuan luar-biasa dikarenakan kebutuhan-kebutuhan praktikal
astronomi. Dengan teori flogestik (Phlogestic theory: teori yang berlaku dalam
ilmu kimia selama abad-abad ke tujuh-belas dan delapan-belas yang menyatakan
bahwa pembakaran [combustion] terjadi karena kehadiran benda-benda
tertentu suatu zat istimewa yang diberi nama phlogiston), ilmu kimia baru saja
beremansipasi dari alkimia. Geologi masih belum melampaui tahap embrionik
mineralogi; maka oleh karenanya palaeontologi sama sekali masih belum mungkin
ada. Akhirnya, di bidang biologi, kesibukan pokok masih saja dengan pengumpulan
dan penyaringan pertama atas material yang luar-biasa banyaknya, tidak saja
yang botanikal dan zoologikal, tetapi juga anatomikal dan fisiologikal itu
sendiri. Nyaris tidak ada sama-sekali pembicaraan mengenai perbandingan atas
berbagai bentuk kehidupan, penyelidikan mengenai distribusi geografikal dan
klimatologikal kondisi-kondisi kehidupan mereka dan sebagainya. Di sini hanya
botani dan zoologi sampai pada suatu pendekatan kesimpulan berkat Linnaeus.
Tetapi, yang secara istimewa
mengkarakterisasi periode ini ialah uraian suatu pandangan umum yang khas, yang
titik sentralnya yalah pandangan mengenai kekekalan alam secara mutlak.
Dengan jalan atau cara apapun alam itu sendiri telah lahir, sekali ia telah
berada maka ia tetap sebagaimana adanya itu untuk selama-lamanya. Planet-planet
dan satelit-satelitnya, satu kali mereka itu digerakkan oleh "impulse
pertama" misterius itu, berputar dan berputar terus-menerus menurut
elips-elips mereka yang sudah ditentukan untuk selama-lamanya atau bagaimanapun
hingga akhir segala sesuatu. Bintang-bintang untuk selama-lamanya terpancang
dan tidak dapat berpoindah dari tempat-tempat mereka, saling menahan satu sama
lain di tempat masing-masing itu karena "gaya-berat semesta." Bumi
telah bertahan tanpa perubahan apapun sejak keabadian atau --jika anda lebih
menyukainya-- sejak saat penciptaannya. "Kelima benua" zaman sekarang
itu telah selamanya ada, dan benua-benua itu selamanya dengan gunung-gunung,
lembah-lembah dan sungai-sungai serta iklim-iklim mereka, flora dan fauna yang
ksama, kecuali dan sejauh terjadinya perubahan atau transplantasi oleh tangan
manusia. Spesies tanaman dan binatang, telah ditetapkan sekali dan untuk
selamanya ketika mereka lahir; yang serupa secara terus-menerus menghasilkan
yang serupa itu pula, dan sungguh luar-biasa bagi Linnaeus dengan pengakuannya
bahwa di sana sini mungkin sekali spesies baru telah lahir lewat persilangan.
Dibandingkan dengan sejarah kemanusiaan yang berkembang dalam waktu, maka pada
sejarah alam dianggap terjadinya suatu penghamparan dalam ruang saja. Semua
perubahan, semua perkembangan dalam alam, diingkari, dinegasi. Ilmu alam, yang
begitu revolusioner pada awal-mulanya, tiba-tiba mendapatkan dirinya dihadapkan
pada suatu alam yang sama-sekali konservatif, di mana segala sesuatu itu dewasa
ini adalah seperti adanya pada permulaan dan di mana--hingga akhir dunia atau
untuk selama-lamanya-- segala sesuatu itu akan tetap sebagaimana adanya sejak
awal.
Betapapun tingginya ilmu alam
pada paroh pertama abad ke delapan-belas itu berada di atas zaman kuno Yunani
dalam pengetahuan dan bahkan dalam penyaringan materialnya, ia masih berada di
bawahnya dalam hal penguasaan material itu secara ideologikal, dan pandangan
umumnya mengenai alam. Bagi para filosof Yunani, dunia itu pada hakekatnya
merupakan sesuatu yang telah timbul dari khaos (kekacau-balauan), sesuatu yang
telah berkembang, sesuatu yang telah menjadi. Bagi ilmuwan-ilmuwan alam periode
yang kita bicarakan itu, dunia itu adalah sesuatu yang menulang (mengeras),
sesuatu yang tidak dapat berubah, dan bagi kebanyakan dari mereka itu sesuatu
yang telah dijadikan (dibuat) dengan sekali pukul. Ilmu pengetahuan masih
terlibat (terperangkap) dalam sekali dalam teologi. Di mana-mana ia mencari dan
menemukan suatu impuls dari luar sebagai hal hakiki yang tidak dapat dijelaskan
dari alam itu sendiri. Bahkan apabila daya-tarik (atraksi), yang dengan
gagah-gagahan ditahbiskan oleh Newton "gaya-berat semesta," dipahami
sebagai suatu sifat hakiki dari materi, dari manakah datangnya kekuatan
tangensial (yang meninggalkan pusat) yang tidak dapat dijelaskan itu dan
yang melahirkan orbit-orbit planet-planet? Dan bagaimana, di atas
segala-galanya, kelahiran manusia itu, karena betapapun telah pasti bahwa
manusia tidaklah berada sejak keabadian? Atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu
ilmu alam terlalu sering menjawab dengan mempertanggung-jawabkan itu pada
pencipta segala sesuatu. Copernicus, pada awal periode itu, menyingkirkan semua
teologi; Newton menutup periode itu dengan mendalilkan suatu impulse adikodrati
pertama. Gagasan umum tertinggi yang telah dicapai oleh ilmu alam ini yalah
mengenai terdapatnya maksud-tujuan pada pengaturan alam itu, teleologi dangkal
dari Wolff, yang menyatakan bahwa kucing diciptakan untuk memangsa tikus, tikus
untuk dimakan kucing, dan seluruh alam yalah untuk membuktikan kearifan sang
pencipta. Yang paling bernilai dari filosofi periode itu yalah bahwa ia tidak
sampai membiarkan dirinya disesatkan (dilanturkan) oleh keadaan ilmu
pengetahuan alam sezaman yang terbatas itu, bahwa --dari Spinoza hingga kaum
materialis Perancis yang besar itu--ia bersikeras menjelaskan dunia dari dunia
itu sendiri dan membiarkan pembenarannya secara terperinci pada ilmu alam
masa-depan.
Aku memasukkan kaum materialis
abad ke delapan-belas dalam periode ini karena tidak tersedia material ilmiah
yang alamiah bagi mereka itu kecuali yang dilukiskan di atas. Karya Kant yang
amat-menentukan pada zamannya masih merupakan suatu rahasia bagi mereka, dan
Laplace baru muncul lama sesudah mereka. Jangan kita lupa bahwa pandangan yang
sudah kuno mengenai alam ini, walaupun sudah banyak dibolongi (disanggah
kebenarannya) oleh kemajuan ilmu, masih menguasai/mendominasi seluruh paroh
pertama abad ke sembilan-belas;*) dan dalam isinya bahkan hingga kini diajarkan
di semua sekolahan.a)
Terobosan pertama dalam
pandangan mengenai alam yang bagaikan membatu ini tidak dilakukan oleh seorang
ilmuwan alam melainkan oleh seorang filosof. Pada tahun 1755 muncullah karya
Kant General Natural History and Theory of the Heavens. Masalah impuls
pertama telah disingkirkan; bumi dan seluruh sistem solar muncul sebagai
sesuatu yang telah menjadi dalam peredaran waktu. Seandainya mayoritas
terbesar para ilmuwan alam tidak begitu enggan dalam berpikir--yang oleh Newton
diungkapkan dalam peringatan: Ilmu Fisika, waspadailah metafisika!,-- mereka
tentunya, dari penemuan tunggal Kant yang jenius ini, menarik
kesimpulan-kesimpulan yang menyelamatkan mereka dari penyimpangan-penyimpangan
yang tiada-habis-habisnya dan tersia-sianya waktu dan kerja yang tidak
terhitung banyaknya pada arah yang palsu itu. Karena penemuan Kant mengandung
titik-tolak bagi semua kemajuan selanjutnya. Apabila bumi itu sesuatu yang
telah menjadi, maka keadaan geologikal, geografikal dan klimatiknya sekarang,
dan tanaman-tanaman dan binatang-binatangnya secara serupa, mestinya juga
sesuatu yang telah menjadi; ia mestinya mempunyai suatu sejarah tidak hanya
dalam ko-eksistensi dalam ruang, melainkan juga dalam urutan dalam waktu.
Seandainya seketika itu penyelidikan-penyelidikan lebih lanjut secara tegas
dilakukan dalam arah ini, maka ilmu alam itu tentunya jauh lebih maju daripada
keadaannya sekarang. Namun, apakah yang dapat diharapkan dari filosofi? Karya
Kant tetap saja tanpa hasil-hasil segera, sampai banyak tahun kemudian Laplace
dan Herschel menguraikan isinya dan membuktikannya secara lebih terinci, dan
dengan begitu secara berangsur-angsur mendapatkan pengakuan bagi
"hipotesis kabut-bintang (nebular)" [Nebular hypothesis = hipotesis
bahwa benda-benda langit berasal-muasal dari kabut-kabut bintang berpijar].
Penemuan-penemuan berikutnya mendatangkan kemenangan; yang terpenting di
antaranya yalah: gerak bintang-bintang tetap itu sendiri, pembuktian suatu
zat-antara yang resistant (berlawan) dalam ruang kosmik; bukti yang diberikan
oleh analisis spektral mengenai keidentikan kimiawi dari materi kosmik dan
terdapatnya massa-massa kabut berpijar seperti yang didalilkan oleh Kant. [Aksi
penghambatan pasang dalam olakan (rotation), juga oleh Kant, yang baru
sekarang difahami.]
Namun, masih dapat disangsikan
apakah mayoritas ilmuwan-ilmuwan alam akan begitu cepat menyadari kontradiksi
dari suatu bumi yang berubah padahal dianggap mengandung organisme-organisme
kekal (immutable = tidak berubah-ubah), seandainya menyingsingnya
konsepsi bahwa alam tidak saja ada, melainkan telah menjadi berada
dan menjadi tidak berada, tidak mendapatkan dukungan dari suatu sumber
lain. Geologi telah bangkit dan menunjukkan bahwa, lapisan-lapisan bumi tidak
saja terbentuk secara berurutan dan didepositkan satu di atas yang lainnya,
melainkan juga kulit-kulit (selongsong) dan kerangka-kerangka tulang
binatang-binatang yang sudah punah dan pokok-pokok batang, dedaunan dan
buah-buahan tanaman-tanaman yang sudah tiada lagi yang terkandung dalam
lapisan-lapisan itu. Orang harus menetapkan pikirannya untuk mengakui bahwa
tidak hanya bumi sebagai suatu keutuhan, melainkan juga permukaannya yang
sekarang dan tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang hidup di atasnya
memiliki suatu sejarah dalam waktu. Mula-mula pengakuan itu terjadi dengan
penuh keengganan. Teori Cuvier mengenai putaran-putaran (revolutions)
bumi adalah revolusioner dalam kata-kata dan reaksioner dalam isinya. Gantinya
suatu penciptaan adikodrati tunggal diajukannya suatu deretan penuh
tindakan-tindakan penciptaan yang berulang-ulang, menjadikan keajaiban suatu
pengungkit hakiki dari alam. Lyell mula-mula menjadikan geologi dapat
dimengerti dengan menggantikan revolusi-revolusi dadakan karena suasana-suasana
(-hati) sang pencipta dengan efek-efek berangsur-angsur dari suatu transformasi
lamban dari bumi.b)
Teori Lyell lebih tidak cocok
lagi daripada teori-teori pendahulu-pendahulunya dengan asumsinya mengenai
spesies organik yang tetap (konstan). Transformasi bertahap dari permukaan bumi
dan semua kondisi kehidupan secara langsung membawa pada transformasi
berangsur-angsur dari organisme-organisme dan penyesuaian mereka pada
lingkungan yang berubah, pada keaneka-ragaman spesies. Namun tradisi merupakan
suatu kekuatan tidak saja dalam Gereja Katolik melainkan juga dalam ilmu
pengetahuan alam. Selama bertahun-tahun Lyell sendiri tidak melihat kontradiksi
itu, dan murid-muridnya lebih-lebih lagi. Ini hanya dapat dijelaskan oleh
pembagian kerja yang sementara itu telah menjadi dominan dalam ilmu alam, yang
sedikit banyak membatasi setiap orang pada bidang khususnya, karena hanya ada
sedikit saja dari antara mereka yang tidak dilucuti dari suatu pandangan yang
menyeluruh.
Dalam pada itu fisika telah maju
dengan pesat, dengan hasil- hasilnya secara hampir serentak disimpulkan oleh
tiga orang berbeda pada tahun 1842, yang mempunyai arti bersejarah bagi cabang
ilmu pengetahuan alam. Mayer di Heilbronn dan Joule di Manchester memperagakan
transformasi panas menjadi energi mekanikal dan dari energi mekanikal menjadi
panas. Penentuan kesetaraan panas mekanikal menempatkan hasil ini pada
kedudukan yang kokoh. Secara serentak, hanya dengan menggalakkan hasil-hasil
fisikal secara terpisah-pisah yang sudah dicapai itu, Grove--yang profesinya bukan
seorang ilmuwan alam, melainkan seorang pengacara Inggris--telah membuktikan
bahwa semua yang dinamakan energi fisikal, energi mekanikal, panas, cahaya,
elektrisitas, magnetisme, dan bahkan yang dinamakan energi kimiawi,
ditransformasikan yang satu menjadi yang lainnya dalam keadaan-keadaan tertentu
tanpa kehilangan energi yang timbul, dan dengan demikian membuktikan lebih
lanjut--sejalan garis-garis fisikal--azas Descartes bahwa kuantitas gerak yang
terdapat di dunia adalah tetap (konstan). Dengan itu maka energi-energi fisikal
istimewa, yaitu yang seakan-akan merupakan "spesies" fisika yang
tidak berubah-ubah, itu dipecahkan menjadi berbagai-bagai bentuk gerak materi
yang didiferensiasi, saling-beralih yang satu menjadi yang lainnya menurut hukum-hukum
tertentu. Keberadaan sekian dan sekian banyak energi fisikal secara kebetulan
dilenyapkan dari ilmu pengetahuan oleh bukti saling-hubungan saling-hubungan
dan peralihan-peralihan (transisi) mereka. Ilmu fisika, seperti astronomi
sebelumnya, telah sampai pada suatu hasil yang tidak-dapat-tidak menunjuk pada
daur materi secara abadi dalam gerak sebagai kesimpulan terakhir.
Perkembangan ilmu kimia yang
pesat dan mengagumkan sejak Lavoisier, dan teristimewa sejak Dalton, telah
menyerang konsepsi-konsepsi lama mengenai alam dari suatu aspek lain. Preparasi
dengan bahan-bahan majemuk inorganik yang hingga saat itu hanya diproduksi
dalam organisme yang hidup membuktikan bahwa hukum-hukum kimia mempunyai
keberlakuan yang sama bagi benda-benda organik maupun inorganik, dan hingga
jauh menjembatani jurang antara alam inorganik dan organik, suatu jurang yang
menurut anggapan Kant selamanya tidak dapat dilewati.
Akhirnya, juga di bidang
penelitian biologikal, terutama perjalanan-perjalanan dan ekspedisi-ekspedisi
ilmiah yang secara sistematikal telah diorganisasi sejak pertengahan abad yang
lalu, semakin tuntasnya eksplorasi koloni-koloni Eropa di semua bagian dunia
oleh ahli-ahli yang tinggal di tempat-tempat itu, dan selanjutnya kemajuan
palaeontologi, anatomi, dan fisiologi pada umumnya, khususnya sejak penggunaan
mikroskop secara sistematik dan penemuan sel, telah mengakumulasi begitu banyak
bahan sehingga penterapan metode perbandingan (komparatif) menjadi mungkin dan
sekaligus diharuskan. ["Embriologi."] Di satu pihak, kondisi-kondisi
kehidupan berbagai flora dan fauna ditentukan lewat geografi fisikal
komparatif; di lain pihak, berbagai-bagai organisme diperbandingkan satu sama
lain menurut organ-organ yang sama-hubungan (homolog), dan ini tidak saja dalam
kondisi mereka yang matang melainkan pada semua tahap perkembangan mereka.
Semakin mendalam dan cermat penelitian ini dilaksanakan, semakin buyar sistem
yang kaku dari sifat organik yang tetap tak-dapat-berubah itu pada sentuhannya.
Tidak saja spesies tanaman-tanaman dan binatang-binatang yang terpisah-pisah
itu menjadi semakin menyatu tidak-dapat dibeda-bedakan, tetapi muncul
binatang-binatang, seperti amfioksus (amphioxus = lancelet. Binatang
kecil seperti ikan, kira-kira panjang 5 sentimeter, ditemukan di samudera-samudera
India dan Pasifik dekat pantai semenanjung Malaya dan Jepang, di Lautan Tengah
dan Laut Hitam, dan di lain-lain tempat. Ia merupakan suatu bentuk peralihan
dari binatang- binatang tidak-bertulang-belakang menjadi yang
bertulang-belakang.) dan lepidosiren (Lepidosiren; ikan berparu-paru,
yang dilengkapi dengan insang-insang dan paru-paru, ditemukan di Amerika
Selatan), yang membuyarkan semua klasifikasi sebelumnya,c) dan akhirnya organisme-organisme yang
dijumpai tanpa dapat dipastikan apakah mereka termasuk dunia tanaman atau dunia
hewan. Semakin lama semakin banyak kekosongan dalam rekaman palaeontologikal
terisi, memaksa bahkan yang paling berenggan-enggan mengakui adanya kesejalanan
yang mencolok antara sejarah evolusioner dunia organik dalam keseluruhannya dan
dari organisme individual, benang Ariadne yang akan memandu untuk keluar dari
labirin yang di dalamnya botani dan zoologi tampak semakin lama semakin
tersesat. Sungguh karakteristik bahwa, hampir serentak dengan serangan Kant
terhadap kekekalan sistem solar, C.F.Wolff pada tahun 1759 melancarkan serangan
pertama terhadap ketetapan (keterpancangan) spesies dan memproklamasikan teori
mengenai keturunan (asal-usul). Namun yang pada Wolff hanya merupakan suatu
antisipasi yang cemerlang, mendapatkan wujudnya yang kokoh di tangan Oken,
Lamarck, Baer, dan secara gemilang dilanjutkan oleh Darwin pada tahun 1850,
tepat 100 tahun kemudian. Hampir secara serentak telah dibuktikan bahwa
protoplasma dan sel itu, yang sudah dibuktikan menjadi pembentuk dasar
morfologikal yang paling menentukan dari semua organisme, timbul sebagai
bentuk-bentuk organik paling rendah yang hidup secara mandiri. Hal ini tidak
saja mengurangi jurang antara alam inorganik dan alam organik hingga pada
minimumnya, melainkan menyingkirkan salah salah kesulitan paling hakiki yang
sebelumnya merintangi jalan teori mengenai keturunan (asal-usul)
organisme-organisme itu. Konsepsi baru mengenai alam telah lengkap dalam
ciri-ciri utamanya: semua kekejuran telah buyar, semua keterpancangannya buyar,
semua kekhususannya yang dianggap kekal telah menjadi sementara, keseluruhan
alam dibnuktikan sebagai bergerak dalam perubahan dan daur-daur abadi.
_________
Dengan demikian kita sekali lagi
telah kembali pada cara pemikiran pendiri-pendiri besar dari filosofi Yunani:
bahwa seluruh alam, dari benda yang paling kecil hingga yang paling besar, dari
butir-butir tanah pasir hingga matahar-matahari, dari Protista hingga manusia,
mempunyai keberadaannya dalam menjadi-berada dan menjadi-tidak-berada secara
abadi, dalam perubahan yang terus-menerus, dalam gerak dan perubahan
tanpa-henti-hentinya. Namun dengan perbedaan hakiki bahwa yang bagi orang-orang
Yunani adalah suatu intuisi yang menakjubkan adalah dalam hal kita hasil
penelitian ilmiah yang seketat-ketatnya berdasarkan pengalaman, dan karenanya
tampil dalam bentuk yang lebih pasti dan jelas. Memang, bukti empirikal
mengenai gerak siklikal (cyclical = daur) tidaklah sepenuhnya bebas dari
kesenjangan-kesenjangan, namun itu tidaklah banyak berarti jika dibandingkan
dengan yang sudah ditegakkan secara kokoh, dan setiap tahun demi tahun mereka
menjadi semakin diisi. Dan bagaimana bukti secara terinci itu dapat
selengkap-lengkapnya bila diingat bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan yang
paling mendasar --astronomi trans-planeter, ilmu kimia, geologi-- memiliki
keberadaan ilmiah yang cuma hampir seratus tahun usianya, dan metode komparatif
dalam fisiologi baru limapuluh tahun, dan bahwa bentuk dasar dari hampir semua
perkembangan vital, yaitu sel itu, merupakan suatu penemuan yang belum sampai
empatpuluh tahun usianya!
_________
Matahari-matahari dan
sistem-sistem soal yang tidak terhitung banyaknya dari pulau kosmik kita, yang
dibatasi oleh cincin-cincin perbintangan yang paling jauh-di-luar Bimasakti,
yang dikembangkan oleh kontraksi(pemadatan) dan pendiginan massa-massa uap yang
memijar dan berpusingan, hukum-hukum gerak yang daripadanya barangkali akan
terungkap setelah pengamatan-pengamatan selama beberapa abad, telah memberikan
kepada kita suatu wawasan mengenai gerak bintang-bintang itu sendiri. Jelaslah
bahwa perkembangan ini tidak berlangsung dalam laju yang sama. Keberadaan
matahari-matahari gelap --tidak saja benda-benda planeter-- yaitu
matahar-matahari yang mati dalam sistem perbintangan kita, semakin
mengesankan dirinya pada astronomi (Madler); di lain pihak (menurut Secchi),
sebagian dari kabut bintang yang serba-uap itu termasuk dalam sistem
perbintangan kita sebagai matahar-matahari yang belum selesai, dengan demikian
tidaklah dimustahilkan bahwa kabut-kabut bintang lainnya, seperti ditegaskan
oleh Madler, adalah pulau-pulau kosmik mandiri yang jauh jaraknya, dengan tahap
perkembangan relatif yang mesti ditentukan dengan spektroskop.
Bagaimana suatu sistem soal
berkembang dari suatu massa nebular terpisah telah dibuktikan secara terinci
oleh Laplace dengan suatu cara yang belum ada tandingannya; ilmu pengetahuan
berikutnya semakin memperkuatnya.
Pada benda-benda (alam) terpisah
yang terbentuk dengan cara itu --matahar-matahari maupun planet-pelanet dan
satelit-satelit-- maka bentuk gerak materi yang lebih dulu berlaku yalah yang
kita namakan panas itu. Tidak diragukan lagi mengenai majemuk-majemuk
kimiawi unsur-unsur itu bahkan pada suatu suhu seperti itu masih dimiliki oleh
matahari; hingga sejauh mana panas ditransformasi menjadi elektrisitas atau
magnetisme dalam kondisi-kondisi seperti itu akan dibuktikan oleh
pengamatan-pengamatan solar secara terus-menerus; boleh dikatakan sudah
terbukti bahwa gerak mekanikal yang berlangsung di atas matahari semata-mata
ditimbulkan oleh konflik antara panas dengan gaya-berat.
Semakin kecil benda-benda
terpisah itu, semakin cepat mereka mendingin. Satelit-satelit,
asteroid-asteroid dan meteor-meteor terutama, presis seperti bulan kita telah
lama mati. Planet-planet itu secara lebih lama (lambat), dan benda
pusatnya yang paling lama (lambat).
Dengan berlangsungnya
pendinginan, maka saling pengaruh- mempengaruhi bentuk-bentuk fisikal dari
gerak yang menjadi saling-bertransformasi satu menjadi yang lainnya semakin berperan,
hingga akhirnya tercapai suatu titik di mana daya-gabung kimiawi mulai semakin
menyata, maka unsur-unsur yang tadinya secara kimiawi sama menjadi
berdiferensiasi, secara kimiawi, secara berurutan satu demi satu, memperoleh
sifat-sifat kimiawi, dan memasuki keterpaduan satu sama lainnya.
Kombinasi-kombinasi itu secara terus-menerus berubah-ubah dengan menurunnya
suhu, yang secara berbeda-beda mempengaruhi tidak saja setiap unsur melainkan
juga setiap kombinasi unsur-unsur , yang juga berubah dengan peralihan
berikutnya dari sebagaian materi serba-gas itu mula- mula menjadi keadaan cair
dan kemudian menjadi keadaan padat, dan dengan kondisi baru yang diciptakan
dengan demikian itu.
Periode ketika planet mempunyai
kulit yang kokoh dan akumulasi air di atas permukaannya bertepatan dengan
periode ketika panas kandungannya semakin berkurang dalam perbandingan dengan
panas yang dikeluarkan padanya dari badan-pusatnya. Atmosfernya menjadi medan
gejala-gejala meteorologikal dalam artian yang menjadi pemahaman kita sekarang
mengenai dunia; permukaannya menjadi medan perubahan-perubahan geologikal di
mana deposit-deposit yang dihasilkan oleh hujan (pengendapan) atmosferik
semakin berdominasi atas efek-efek eksternal cairan internal yang berpijar yang
pelan-pelan berkurang itu.
Akhirnya, apabila suhu menjadi
sedemikian sepadan bahwa, sekurang-kurangnya hingga suatu bagian besar
permukaannyta ia tidak melampaui batas-batas di mana albumen dapat hidup, maka,
jika prasyarat-prasyarat kimiawi lainnya menguntungkan, terbentuklah
protoplasme hidup itu. Apa gerangan prasyarat-prasyarat itu kita masih belum
tahu, dan ini tidak perlu diherankan karena hingga sejauh ini bahkan rumusan
kimiawi dari albumen belum dibuktikan -- kita bahkan tidak mengetahui ada
berapa banyak benda-benda serba-albumin yang secara kimiawi berbeda-beda itu --
dan karena baru kurang-lebih sepuluh tahun yang lalu telah diketahui kenyataan
bahwa albumen-albumen kyang sama-sekali tidak berstruktur menjalankan semua
fungsi hakiki dari kehidupan: pencernaan, pengeluaran kotoran, gerak,
pemadatan, reaksi pada rangsangan, dan pengembang-biakan. Mungkin beribu-ribu
tahun mesti berlalu sebelum lahir kondisi di mana kemajuan berikutnya akan
terjadi dan albumen yang tidak berbentuk itu menghasilkan sel pertama lewat
pembentukan inti dan selaput. Namun sel pertama itu juga memberikan landasan
bagi perkembangan morfologikal dari seluruh dunia organik; yang pertama
berkembnang --yang dapat diperkirakan dari seluruh analogi rekaman
palaeologikal, adalah species protista non-selular dan selular yang tidak
terhitung banyaknya, dan yang dipadanya hanyalah Eozoon canadense [Eozoon
canadense: suatu mineral yang ditemukan di Kanada yang lazim dipandang
fosil-fosil dari organisme murba paliong awal. Pada tahun 1878 Karl Mobius
membuktikan tidak-benarnya asal-muasal organik dari mineral itu) saja yang
sampai pada kita, dan yang beberapa di antaranya secara berangsur-angsur
berdiferensiasi menjadi tanaman-tanaman pertama dan yang lain-lainnya menjadi
binatang-binatang pertama. Dari dari binatang-binatang pertama itu
berkembanglah, pada dasarnya melalui diferensiasi lebih lanjut, banyaknya
golongan, tingkatan, keluarga, genera dan species binatang-binatang; dan
akhirnya binatang-binatang bertulang-belakang, bentuk di mana sistem persyarafan
mencapai perkembangan penuhnya; dan dari antara itu kembali yang paling
terakhir yalah binatang bertulang-belakang yang padanya alam mencapai kesadaran
akan dirinya sendiri - manusia.
Manusia, juga, lahir lewat
diferensiasi. Tidak saja secara individual, yang didiferensiasikan dari sel
telur tunggal pada organisme paling rumit yang dihasilkan oleh alam--tidak,
juga secara historikal. Ketika, setelah beribu-ribu tahun pergulatan,
diferensiasi tangan dari kaki, dan sikap tegak, akhirnya diwujudkan, maka
manusia menjadi berbeda dari kera dan landasan telah diletakkan bagi
perkembangan pengucapan kata dan perkembangan perkasa dari otak yang sejak itu
menjadikan jurang antara manusioa dan kera tidak terjembatani lagi.
Pengkhususan (spesialisasi) tangan--ini berarti alat, dan alat itu
secara khusus berarti kegiatan manusia, reaksi manusia yang mentransformasi
alam, produksi. Binatang-binatang dalam artian lebih sempit juga memiliki
alat-alat, namun sebagai anggota-anggota badan tubuh meeka: semut, lebah,
berang-berang; binatang-binatang juga berproduksi, tetapi efek produktif mereka
atas alam sekelilingnya dalam hubungan yang tersebut belakangan itu maknanya,
hampir tidak ada sama sekali. Hanya manusia yang telah berhasil dalam menerakan
capnya pada alam, tidak hanya dengan memindah-mindahkan tanaman- tanaman dan
binatang-binatang dari tempat yang satu ke tempat yang lain, melainkan dengan
begitu juga mengubah aspek dan iklim tempat tinggalnya, dan bahkan
tanaman-tanaman dan binatang-binatang itu sendiri, sehingga
konsekuensi-konsekuensi kegiatannya hanya dapat lenyap bersama kemusnahan umum
bulat bumi itu. Dan ia telah mencapai ini terutama dan pada hakekatnya dengan
menggunakan tangan. Bahkan mesin-uap, sejauh ini alatyuang yang paling
kuat untuk mentransformasi alam, bergantung --karena itu sebuah alat--pada
tingkat terakhir pada tangan itu. Namun selangkah-demi-selangkah dengan
perkembangan tangan juga berkembanglah otak itu; datanglah kesadaran,
pertama-tama sekali kesadaran akan kondisi-kondisi bagi produksi berbagai hasil
yang secara praktikal berguna, dan kemudian, di antara bangsa-bangsa yang lebih
diuntungkan dan dari yang terdahulu lahirlah wawasan mengenai hukum-hukum alam
yang menguasai semua itu. Dan dengan semakin cepat bertumbuhnya pengetahuan
mengenai hukum-hukum alam, maka cara dan alat untuk mereaksi pada alam juga
bertumbuh; tangan saja tidak akan pernah mencapai mesin uap jika otak manusia
tidak berkembang secara saling-berhubungan dengan dan sejajar dengannya, dan
untuk sebagian berhutang padanya. Dengan manusia kita memasuki sejarah.
Binatang-binatang juga mempunyai sejarah, yaitu mengenai derivasi (asal-muasal)
dan evolusi bertahap mereka hingga keadaan (status) mereka sekarang. Namun,
sejarah ini dibuat untuk mereka, dan sejauh mereka sendiri ikut ambil bagian di
dalamnya, ini terjadi di luar pengetahuan atau hasrat mereka. Di lain pihak,
semakin jauh makhluk-makhluk manusia terpisah dari binatang-binatang dalam
artian lebih sempit perkataan itu, semakin sadar mereka membuat sejarah mereka
sendiri, maka semakin berkuranglah pengaruh efekt-efekt diluar-perhitungan dan
kekuatan-kekuatan tidak-terkendali atas sejarah ini, dan semakin tepat hasil
historikal itu bersesuaian dengan tujuan yang ditentukan sebelumnya. Namun,
apabila kita menerapkan ketentuan ini pada sejarah manusia, bahkan hingga pada
bangsa-bangsa yang paling berkembang dewasa ini, kita mendapati bahwa masih
terdapat suatu ketimpangan luar-biasa antara tujuan-tujuan yang diinginkan
dengan hasil-hasil yang dicapai, bahwa efek-efek di luar-perhitungan lebih
berdominasi, dan bahwa kekuatan-kekuatan tidak- terkendali itu jauh lebnih kuat
daripada yang digerakkan menurut rencana. Dan ini semua tidak bisa lain selama
kegiatan historikal manusia yang paling hakiki,--yaitu yang mengangkat mereka
dari kebinatangan pada kemanusiaan dan yang merupakan landasan material dari
semua aktivitas mereka lainnya, yaitu produksi kebutuhan-kebutuhan hidupnya,
yaitu dewasa ini, produksi sosial--, terutama ditundukkan pada saling-pengaruh
efek-efek yang tidak sengaja dari kekuatan-kekuatan yang tidak-terkendalikan
dan mencapai tujuan yang dihasratkan hanya dengan jalan pengecualian dan, yang
lebih sering terjadi, justru kebalikannya. Di negeri- negeri industrial yang
paling maju kita telah meredakan kekuatan-kekuatan alam dan menjadikannya
melayani kemanusiaan; dengan itu kita telah melipat-gandakan produksi secara
tak- terbatas, sehingga seorang abnak kini memproduksi lebih daripada yang
dulunya diproduksi oleh lebih daripada seratus orang dewasa. Dan apakah
konsekuensinya? Meningkatnya kerja-lembur dan bertambahnya kesengsaraan massa
banyak, dan setiap sepuluh tahun suatu keambrukan (-ekonomi) besar. Darwin
tidak menyadari betapa telah ditulisnya sebuah satire yang pahit mengenai
kemanusiaan, dan khususnya sesamanya senegeri, ketika ditunjukkannya bahwa
persaingan bebas, perjuangan untuk hidup, yang oleh para ahli ekonomi dirayakan
sebagai hasil historikal paling tinggi, adalah keadaan normal suatu kerajaan
hewani. Hanya pengorganisasian produksi sosial secara sadar, di mana
produksi dan distribusi dijalankan secara berencana, yang dapat mengangkat
kemanusiaan di atas dunia hewani selebihnya secara sosial sebagaimana produksi
pada umumnya telah melakukan ini bagi manusia khususnya. Perekembangan historikal
menjadikan pengorganisasian seperti itu semakin lama semakin diharuskan, namun
semakin lama juga semakin mungkin. Dari situlah akan dimulai suatu zaman
sejarah yang baru, di mana kemanusiaan sendiri, dan dengan kemanusiaan semua
cabang kegiatannya, dan teristimewa ilmu alam, akan mengalami suatu kemajuan
yang akan menjadikan segala sesuatu yang telah mendahuluinya meluntur ke dalam
ketiadaan-arti sama sekali.
Namun begitu, semua yang telah menjadi
berada sudah sewajarnya akan musnah. Berjuta-juta tahun boleh berlalu,
ratus ribu generasi dilahirkan dan mati, namun secara tidak dapat dihindarkan
akan tiba waktunya manakala jatuhnya (turunnya) kehangatan matahari tidak akan
mencukupi lagi untuk mencairkan es yang mendesakkan dirinya sendiri keluar dari
kutub-kutub; ketika bangsa manusia, yang semakin banyak berkerumun di sekitar
khatulistiwa, akhirnya tidak mendapatkan kehangatan yang secukupnya bagi
kehidupan; ketika secara berangsur-angsur bahkan sisa-sisa terakhir kehidupan
organik akan melenyap; dan bumi, sebuah bulatan dingin-membeku seperti bulan,
telah mati, akan memutari --dalam kegelapan paling pekat dan dengan orbit yang
semakin mengecil--matahari yang juga sudah mati, dan pada akhirnya jatuh ke
dalamnya. Planet-planet telah mendahuluinya, planet-planet lain akan menyusul;
gantinya sistem solar yang panas, yang cerah itu, dengan pengaturan (penataan)
anggota-anggotanya secara serasi, cuma sebuah bulatan (sfera) dingin dan mati
yang masih menempuh jalannya yang sunyi-senyap di ruang kosmik itu. Dan yang
terjadi pada sistem solar kita akan terjadi pula, cepat atau lambat, pada semua
sistem lainnya dari pulau kosmik kita, akan terjadi pada semua dari semua
pulau-pulau kosmik lainnya yang tidak terhitung banyaknya, bahkan pada yang
cahayanya tidak akan pernah mencapai bumi selagi di atas bumi itu masih
terdapat penglihatan manusia hidup untuk menangkapnya.
Dan apabila suatu sistem solar
seperti itu telah menyelesaikan sejarah hidupnya dan berpasrah pada nasib
segala sesuatu yang terbatas, yaitu kematian, lalu apa? Apakah mayat matahari
menggelinding terus secara abadi sebagai suatu mayat melalui ruang
tak-terhingga, dan semua kekuatan-kekuatan alam yang didiferensiasi dalam
keaneka-ragaman secara tak-terhingga itu beralih untuk selama-lamanya menjadi
satu bentuk gerak tunggal, yaitu daya-tarik-menarik? Atau--sebagaimana
ditanyakan oleh Secchi--adakah terdapat kekuatan-kekuatan dalam alam yang dapat
mengubah kembali sistem mati itu kepada keadaan asli suatu kabut-bintang
berpijar dan membangunkannya kembali pada kehidupan baru? Kita tidak tahu.
Bagaimanapun, kita tidak
mengetahui dalam artian sebagaimana kita mengetahui bahwa 2 x 2 = 4 atau bahwa
daya-tarik materi meningkat atau berkurang sesuai pada pangkat-dua jarak itu.
Namun, dalam ilmu pengetahuan alam teoretikal, yang sejauh-jauh mungkin
membangun pandangannya mengenai alam menjadi suatu keseluruhan yang serasi, dan
yang tanpa itu dewasa ini bahkan kaum empirisis yang paling tidak berpikir pun
tidak akan dapat mencapai apapun, kita amat sering harus menghadapi
kekibaran-kekibaran (magnitude) yang tidak diketahui secara lengkap; dan
kebulatan pikiran logikal harus selalu membantu mengatasi pengetahuan yang
keliru. Ilmu alam modern dipaksa mengoper azas mengenai kelanggengan gerak dari
filsafat; ia tidak mungkin bertahan tanpa azas ini. Namun gerak materi bukan
cuma gerak mekanikal yang kasar saja, bukan cuma perubahan tempat saja; ia
adalah panas dan cahaya, tegangan elektrik dan magnetik, perpaduan dan
pemisahan kimiawi, kehidupan dan, akhirnya, kesadaran. Untuk mengatrakan bahwa
materi selama seluruh waktu keberadaannya yang tak-terbatas telah hanya sekali,
dan selama yang merupakan suatu periode singkat yang tak-terhingga kecilnya
dalam perbandingan dengan kekekalannya, mendapatkan dirinya mampu mendiferensiasikan
geraknya dan dengan begitu mengungkapkan seluruh kekayaan gerak ini, dan bahwa
sebelum dan sesudah ini tetap terbtas untuk selama-lamanya pada hanya perubahan
tempat belaka--ini adalah setara dengan mempertahankan bahwa materi itu
dapat-mati (tidak abadi) dan gerak itu tidak kekal.
Kelanggengan materi tidak cuma
kuantitatif belaka, ia juga mesti difahami secara kualitatif; materi yang
perubahan (perpindahan) tempatnya yang semurninya mekanikal itu memang mencakup
kemungkinan untuk ditransformasi di dalam kondisi-kondisi yang menguntungkan
menjadi panas, elektrisitas, aksi kimiawi, kehidupan, namun yang tidak mampu
menghasilkan kondisi-kondisi ini dari dirinya sendiri, maka materi seperti itu
telah kehilangan (mengorbankan) gerak; gerak yang telah kehilangan
kapasitas untuk ditransformasi menjadi berbagai bentuk yang cocok baginya
memang masih dapat memiliki dinamika (dynamis=potensialitas)
namun tidak ada lagi energia (energia=daya-guna/keefektivan). dan
dengan demikian telah menjadi hancur sebagian. Namun, kedua-dua hal itu
tidaklah masuk akal.
Ini semua sudah jelas: pernah
ada waktunya ketika materi pulau kosmik kita telah mentransformasi suatu
kuantitas gerak seperti itu --dari jenis apa, itu belum kita ketahui-- menjadi
panas agar daripadanya dapat dikembangkan sistem-sistem solar yang mencakup
(menurut Madler) paling sedikit duapuluh juta bintang, yang kepunahannya secara
berangsur telah pula menjadi pasti.
Bagaimanakah transformasi itu
terjadi? Pengetahuan kita akan hal itu sama sedikitnya seperti Romo Secchi
mengetahui apakah caput mortuum (Caput mortuum: secara harfiah -
kepala mati; di sini dalam arti sisa-sisa yang mati.) sistem solar kita
akan pernah berubah kembali menjadi bahan mentah bagi sistem-sistem solar baru.
Namun, di sini kita mesti lari pada suatu pencipta atau kita terpaksa mesti
menyimpulkan bahwa bahan mentah berpijar bagi sistem-sistem solar pulau kosmik
kita telah diproduksi secara alamiah melalui transformasi-transformasi gerak
yang merupakan sifat pembawaan materi bergerak, dan yang
kondisi-kondisinya, karenanya, mesti direproduksi oleh materi, sekalipun
setelah berjuta-juta tahun, kurang-lebih secara kebetulan, namun dengan
keharusan yang juga menjadi pembawaan dalam kekebetulan.
Kemungkinan transformasi seperti
itu kini semakin diakui. Sedang dicapai pandangan bahwa benda-benda langit pada
akhirnya ditakdirkan akan tenggelam yang satu ke dalam yang lain, dan orang
bahkan memperhitungkan jumlah panas yang mesti dikembangkan pada
benturan-benturan seperti itu. Tiba-tiba menyalanya bintang- bintang baru, dan
peningkatan yang sama tiba-tibanya dalam kecerahan bintang-bintang yang sudah
dikenal, yang diberitahukan kepada kita oleh para ahli astronomi, paling mudah
dijelaskan dengan adanya benturan-benturan seperti itu. Kelompok planet-planet
kita tidak saja bergerak mengitari matahari, dan matahari kita di dalam pulau
kosmik kita, tetapi seluruh pulau kosmik kita juga bergerak dalam ruang dalam
keseimbangan relatif sementara dengan pulau-pulau kosmik lainnya, karena bahkan
keseimbangan relatif dari benda-benda yang mengapung bebas hanya ada jika gerak
itu ditentukan secara timbal-balik; dan sudah diasumsikan oleh banyak pihak
bahwa suhu dalam ruang kosmik tidaklah sama di semua tempat. Akhirnya, kita
mengetahui bahwa, kecuali suatu bagian yang teramat kecil, panas
matahari-matahari yang tidak terhitung banyaknya dari pulau kosmik kita
menhilang ke dalam ruang dan gagal meningkatkan suhu ruang kosmik bahkan dengan
sepersejuta derajat sentigrad. Apakah yang terjadi dengan semua kuantitas panas
ini? Apakah ia untuk selamanya dihambur-hamburkan dalam usaha memanaskan ruang
kosmik, apakah ia telah berhenti berada secara praktikal, dan apakah ia terus
berada hanya secara teoretikal, pada kenyataan bahwa ruang kosmik telah menjadi
lebih panas dengan sepecahan desimal derajat yang didahului dengan sepuluh atau
lebih nol? Suatu asumsi seperti itu mengingkari kelanggengan gerak; ia
mengakui kemungkinan bahwa dengan berturut-turut tenggelamnya benda-benda
kosmik yang satu ke dalam yang lainnya maka semua gerak mekanikal yang ada akan
berubah menjadi panas dan yang tersebut belakangan dipancarkan ke dalam ruang
kosmik, sehingga dengan segala kelanggengan kekuatan semua gerak pada
umumnya akan berhenti. (Secara kebetulan terlihat di sini betapa tidak-tepatnya
istilah: kelanggengan kekuatan, sebagai gantinya : kelanggengan gerak.) Karena
itulah kita sampai pada kesimpulan bahwa dengan suatu cara tertentu, yang pada
suatu waktu di kelak-kemudian akan menjadi tugas ilmu alam untuk
membuktikannya, panas yang dipancarkan ke dalam ruang kosmik mesti dapat
ditransformasikan menjadi suatu bentuk gerak lain, di mana ia sekali lagi dapat
disimpan dan menjadi aktif. Dengan demikian maka kesulitan pokok dalam
pengubahan kembali matahari-matahari yang mati menjadi uap berpijar lenyaplah
sudah.
Untuk yang selebihnya,
pergantian dunia-dunia berulang-ulang secara kekal dalam waktu tak-terhingga
itu cuma merupakan pelengkap logikal pada keberadaan-bersama dunia-dunia yang
tidak terhitung jumlahnya di dalam ruang tak-terhingga -- suatu azas yang
keharusannya bahkan terpaksa diakui oleh otak Yankee seorang Draper yang
anti-teoretikal itu. [Keserba-ragaman dunia-dunia dalam ruang tak-terhingga
melahirkan konsepsi mengenai pergantian-pergantian dunia-dunia dalam waktu tak-terhingga.
J.W.Draper, Hist.Int.Devel. II. - History of the Intellectual Development of
Europe.]
Itu adalah suatu daur abadi yang
di dalamnya materi bergerak, suatu daur yang secara pasti menyelesaikan
orbitnya dalam periode-periode waktu yang untuknya tahun bumi kita tidak
mencukupi sebagai tolok-ukurnya, suatu daur di dalam mana waktu perkembangannya
yang tertinggi, waktu kehidupan organik, dan lebih-lebih lagi dari kehidupan
makhluk-makhluk yang sadar akan diri mereka sendiri dan akan alam, hampir sama
tidak terbaginya seperti ruang yang di dalamnya kehidupan dan kesadaran-diri
beroperasi; suatu daur di dalam mana setiap cara keberadaan materi secara
terbatas, biarpun itu matahari ataupun uap nebular, binatang tunggal atau genus
(golongan, jenis) binatang-binatang, perpaduan atau perpisahan kimiawi, adalah
sama-sama bersifat sementara, dan di dalamnya tiada suatupun yang abadi, tetapi
secara abadi berubah, materi yang bergerak secara abadi dan hukum-hukum gerak
dan perubahannya. Namun, betapapun seringnya, dan betapapun tiada- berampunnya,
daur itu diselesaikan dalam waktu dan ruang, betapapun berjuta-juta banyak
matahari-matahari dan bumi-bumi yang menjadi berada (lahir) dan menjadi
tidak-berada (mati), betapapun lamanya waktu sebelum kondisi-kondisi
kehidupan organik itu dilahirkan dalam suatu sistem solar, bahkan di atas
sebuah planet tunggal, betapapun tidak-terhitung banyaknya makhluk-makhluk
organik yang harus mendahului dan lebih dulu hilang berlalu sebelum
binatang-binatang dengan sebuah otak yang mampu berpikir berkembang dari
tengah-tengah mereka, dan untuk suatu jangka waktu yang singkat mendapatkan
kondisi-kondisi yang cocok untuk hidupn, namun untuk kemudian dimusnahkan tanpa
ampun, kita mempunyai kepastian bahwa materi secara abadi tetaplah sama di
dalam semua transformasinya, bahwa tiada dari atribut-atributnya yang akan
pernah hilang, dan karenanya juga, bahwa dengan keharusan sekeras besi yang
sama kembali akan dimusnahkannya ciptaannya yang teragung di atas bumi, yaitu akal
yang berpikir (thinking mind), ia mesti, di suatu tempat lain dan
pada suatu saat lain, kembali melahirkannya.
*****
Catatan:
a) Betapa pandangan ini, bahkan pada tahun 1861, secara
ngotot dipertahankan oleh seorang yang karya-karya ilmiahnya telah memberikan
bahan yang luar-biasa pentingnya untuk menghapus pandangan itu tadi, dibuktikan
oleh kata-kata klasik berikut ini:
"Seluruh pengaturan (tatanan) sistem solar kita, sejauh
kita dapat memahaminya, bertujuan melestarikan segala yang ada dan
kesinambungan yang tidak berubah-ubah. Tepat sebagaimana sejak zaman paling
purba tidak ada binatang dan tidak ada tanaman di atas bumi yang telah menjadi
lebih sempurna atau berbeda pada umumnya, tepat sebagaimana kita pada semua
organisme hanya mendapati tahap-tahap "secara sejajar" satu sama lain
dan tidak "berurutan" satu sama lain, tepat sebagaimana ras kita
sendiri selalu tetap sama secara korporeal--maka, bahkan keaneka-ragaman yang
paling besar dalam benda-benda kosmik yang sama-sama berada itu tidak akan
membenarkan kita untuk menganggap bahwa bentuk-bentuk ini cuma tahap-tahap
perkembangan yang berbeda-beda belaka; sebaliknya, segala sesuatu yang tercipta
itu masing-masing dan sendiri-sendiri adalah sama sempurnanya." (Madler, Populare
Astronomie, Berlin 1861, edisi ke lima, pal. 316) - Buku yang menjadi
rujukan itu yalah: J.H. Madler, Der Wunderbau des Weltalls oder populare
Astronomie--] (p26)
b) Kekurangan pandangan Lyell --setidak-tidaknya dalam
bentuknya yang pertama--terletak dalam pemahaman kekuatan-kekuatan yang bekerja
di atas bumi sebagai tetap, tetap dalam kualitas dan kuantitas. Mendinginnya
bumi tidak ada bagi Lyell, bumi dipandangnya tidak berkembang pada suatu arah
tertentu melainkan cuma berubah dalam cara tidak beraturan, secara kebetulan
belaka.
c) [Ceratodus (ikan-berparu-paru
yang ditemukan di Australia). Ditto arkaeopteriks (Archaeopteryx:
binatang yang sudah punah, prototip dari golongan burung-burung yang sekaligus
mempunyai ciri-ciri khas binatang melata)
Ditulis oleh F. Engels pada tahun 1875-76.
Pertama kali
diterbitkan pada tahun 1925
Nb: Silahkan Disebarluaskan
0 komentar:
Posting Komentar