Buah Pemikiran Seorang Semaoen, Ekonom Terpimpin
Mungkin banyak diantara kita yang mengenal Semaoen sebagai
seorang pendiri sebuah Partai Kiri di Indonesia,Partai Komunis Indonesia.Banyak
sisi lain dari diri Semaoen yang kurang terpublish oleh media dan masyarakat
luas,termasuk keikutsertaan Semaoen dalam Badan Perancang Negara Russia yang
berpusat di Tajikistan serta gelar Sarjana Ekonomi yang ia dapat di Universitas
Taskent.Selain itu,pada masa akhir hidupnya Semaoen juga pernah menjadi seorang
Dosen di Unpad sebagai dosen Ilmu Ekonomi Terpimpin.Beliau juga menerbitkan
buku tentang Ilmu Ekonomi Terpimpin yang berjudul "Pengantar Ilmu Ekonomi
Terpimpin" pada tahun 1960 yang sangat terpengaruhi oleh pemikiran Lenin
dan Karl Marx.Buku tersebut rencananya akan terbit dalam empat edisi,tetapi
karena takdir berkata lain maka hanya edisi pertama yang sempat terbit ke
pasaran.Saya disini bukanlah seorang penggila gagasan komunis,saya hanya ingin
menuliskan sebuah pemikiran Semaoen,karena saya belum menemukan buah pemikirannya
di Internet.Semoga tulisan saya ini bermanfaat buat pembaca dan kita semua
dapat mengambil sisi positif serta membuang sisi negatif dari buah pemikiran
ini.
Pada kesempatan kali ini,saya akan sedikit menjabarkan
tentang pemikiran Ekonomi Terpimpin versi Semaoen yang saya baca dari
bukunya.Semaoen didalam bukunya menjelaskan,karyanya ini sangat terinspirasi
oleh buku "Das Kapital" karya Karl Marx,buku "Materialism I
Emipirio Criticism" karya W.I. Lenin dan juga buku "Ekonomi
Politik" karya Akademia Nauk S.S.S.R.Didalam bukunya,Semaoen ingin sekali
membuat sebuah pemikiran sosialis yang bernafaskan Indonesia yang sesuai dengan
kepribadian,sejarah,bakat bangsa,serta kekayaan alam Indonesia.Sebenarnya
alasan terbesar Semaoen menerbitkan buku "Ilmu Ekonomi Terpimpin"
karena buku ekonomi yang waktu itu diajarkan pada Universitas Universitas
adalah ekonomi yang ditulis oleh sarjana ekonomi dari Eropa Barat dan Amerika
yang sejatinya sangat menguntungkan dan memajukan perusahaan perusahaan swasta.Ajaran
ajaran buku tersebut sangatlah berlainan dengan ekonomi yang dibutuhkan dalam
demokrasi terpimpin yang disampaikan Presiden Soekarno dalam manifesto
politiknya pada 17 Agustus 1959.Sehingga sangatlah diperlukan sebuah buku yang
dapat menuntun bagi para generasi penerus pada saat itu untuk meneruskan
perjuangan menuju masyarakat sosialis ala Indonesia.
Semaoen sangat menentang sistem pasar yang dijalankan oleh
perusahaan perusahaan karena sangatlah tidak beraturan dan akan banyak
merugikan pihak pihak yang lemah serta terbuang dari sistem pasar.Karena ia
berpendapat bahwa seharusnya setiap perusahaan kuat yang berproduksi sesuai
dengan yang dibutuhkan masyarakat serta memberikan ruang kepada perusahaan
lemah lainnya untuk ikut masuk ke dalam pasar.Dan setiap perusahaan haruslah
berprinsip produksi yang sangat terencana sesuai kebutuhan masyarakat dan tidak
asal berproduksi sebesar besarnya serta memasarkan sekuat kuatnya agar semuanya
laku.Perusahaan dalam pemikiran Semaoen haruslah tunduk kepada Negara dan
segala alat produksi haruslah dimiliki oleh negara sehingga setiap perusahaan
tidak boleh mengeruk kekayaan sebesar besarnya.Karena tujuan pengolahan
perusahaan haruslah sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 ayat 1 dimana Perekonomian
dijalankan dengan konsep kekeluargaan,sehingga setiap perusahaan haruslah
memperkaya seluruh taraf kehidupan masyarakat Indonesia bukan hanya memperkaya
anggota anggota perusahaan.Beliau juga berpendapat bahwa setiap perusahaan
haruslah tunduk dibawah sebuah organisasi besar yang bernama koperasi,agar
tidak adanya sebuah perusahaan yang mengeruk keuntungan terlalu banyak dan ada
perusahaan yang mati karena sistem pasar.
Selain itu,Semaoen juga berpikiran bahwa setiap petani
haruslah menjadi sebuah penggerak ekonomi Indonesia.Alat alat produksi
pertanian yang ada di setiap desa haruslah milik negara dan digunakan bersama
sama untuk kepentingan bersama.Program padat karya juga harus ditonjolkan
daripada program padat modal,karena mesin yang terlalu canggih dapat membunuh
jumlah buruh yang harus bekerja walaupun menghemat pengeluaran.Pemikiran ini
berdasarkan bahwa setiap usaha yang ada haruslah menonjolkan terbantunya sesama
manusia bukanlah semata hanya tujuan keuntungan.Semaoen juga berpendapat di
masa yang akan datang,kaum petani dan buruh haruslah menjadi pegawai negeri
agar masa tuanya mereka terjamin oleh negara.Inti dari pemikiran ekonomi
terpimpin versi Semaoen,dimana setiap kegiatan ekonomi yang ada haruslah
terencana dengan baik dan tidak boleh "asal bertindak" sesuai sistem
pasar.Setiap kegiatan ekonomi haruslah bertujuan untuk menguntungkan semua
anggota masyarakat yang ada bukan hanya untuk pelaku kegiatan ekonomi
tersebut.Pemikiran Semaoen tentang kepemilikan bersama atas alat produksi
sangat terinspirasi dengan sistem pada jaman kesukuan masyarakat
purbakala,dimana pada jaman kesukuan yang masih terdiri 10-20 orang didalam
masyarakat.Didalam masayarakat kesukuan purbakala tersebut,alat produksi
dimiliki bersama sehingga setiap keuntungan yang dihasilkan oleh alat produksi
tersebut meningkatkan taraf seluruh anggota suku.Apalagi Indonesia pada jaman
dahulu,sistem kesukuannya sangat erat dengan nilai "gotong royong".
Semaoen juga menjabarkan rencananya dalam jangka 30 tahun
dari 1960-1990 untuk mewujudkan sebuah masyarakat sosialis di Indonesia :
1961-1965 :
Peningkatan sektor pertanian,perikanan,pertambakan secara
besar besaran.Pembuatan perusahaan-perusahaan pertanian,industri,perikanan,dan
pertambakan milik negara.Pembuatan perusahaan pertambangan emas milik
negara.Pembuatan perusahaan pabrik mesin untuk membuat alat kerja dan
perlengkapan pabrik milik negara.Export Import harus dimonopoli oleh perusahaan
milik negara.
1966-1970:Pembuatan jalan raya modern dan perlebar semua
jalan raya di pulau Jawa.Pendirian perusahaan negara dibidang motor,pesawat
terbang dan turbin listrik.
1971-1975:Pembukaan hutan hutan di Kalimantan serta program
transmigrasi secara besar besaran atas dasar bidang produksi.Perusahaan
perusahaan pertanian dijalankan oleh buruh dan pegawai negeri disemua bidang
pertanian.
1975-1980:Perkembangan transmigrasi dimana sudah lebih dari
separuh penduduk pulau Jawa dipindahkan ke Kalimantan dan sawah setiap petani
di Jawa dapat diperluas dua kali lipat.Indonesia sudah harus mempunyai sebuah
perusahaan atoom untuk penghubung lapangan industri dan pertanian.
1980-1985:Pertanian sudah mulai dirubah seluruhnya dalam
negeri menjadi pertanian negara dan petani dijadikan buruh pegawai negeri
yang penghasilannya 6 kali dari petani swasta di luar negeri.Dengan demikian
setiap warga negara Indonesia akan terjamin hidupnya pada waktu tua dengan
jaminan pensiun dari negara
1985-1990:Seluruh bangsa Indonesia tua muda akan hidup kaya
raya perseorangan dengan tidak berkecuali.Setiap keluarga akan mempunyai mobil
sendiri termasuk para petani yang kemungkinan mobil hasil dari perusahaan
negara.Semua jalan diseluruh Indonesia sudah didobelkan paralel lebar lebar
untuk menampung ramainya lalu lintas.
Berikut saya akan menjabarkan kelemahan kelemahan Ekonomi
Terpimpin layaknya Ekonomi Sosialis Timur yang sudah redup di masa
sekarang.Kelemahan ini saya adopsi dari buku "The Sovyet Economy"
karya Alec Nove,karena mengingat miripnya Ekonomi Terpimpin Indonesia dengan
Ekonomi Russia.
1.Sistem perencanaan sentral mempunyai keuntungan, terutama
pada tahap awal penerapannya tetapi dalam kehidupan ekonomi yang demikian
kompleks dan dinamisnya, ternyata tidak mungkin merencanakan produksi dan
distribusi dari demikian banyaknya jenis barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
semua warga.yang mengakibatkan pemborosan dan inefisiensi dalam waktu menunggu
dan waktu penyesuaian yang lama.
2.Cara mencapai target produksi tertentu
melalui komando yang berbentuk kampanye. Sehingga sangat membingungkan
pelaku,serta sangat riskan berbau diktator
3.Beban pekerjaan para perencana
tertinggi terlampau banyak. Maka banyak keputusan yang diambilnya sangat
terlambat dengan segala konsekwensinya berbentuk penghamburan dan
inefsiensi.
4.Harga pokok dari barang dan jasa yang diproduksi guna penentuan
harga jual tidak sama dengan harga pokok yang sebenarnya.Sehingga banyak
kerugian yang diderita oleh perusahaan perusahaan negara dan swasta.
5.Banyak
barang yang diproduksi tidak sesuai dengan selera maupun kebutuhan para
warganya.
6.Perekonomian akan menjadi tercampur aduk oleh kepentingan
politik.
7.Beban pekerjaan para perencana tertinggi terlampau banyak. Maka
banyak keputusan yang diambilnya sangat terlambatSemoga kita dapat mengambil
pelajaran dari pemikiran Semaoen seorang Ekonom Terpimpin.
Seperti kata Bung Karno "Jasmerah ! Jangan sekali sekali
melupakan Sejarah !"“Bangsa
yang besaradalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya sendiri."
0 komentar:
Posting Komentar